Sabtu, 19 Januari 2013

What a friend we have in Jesus


D                        G
What a friend we have in Jesus,
D                           A
All ours sins and griefs to bear,
D                   G
What a privilege to carry
A                    D
Everything to God in prayer!
A                     D
O what peace we often forfeit,
G      D                A
O what needless pain we bear,
D                     G
All because we do not carry
A                    D
Everything to God in prayer!

D                       G
Have we trials and temptations?
D                   A
Is there trouble anywhere?
D                   G
We should never be discouraged;
A                     D
Take it to the Lord in prayer.
A                       D
Can we find a friend so faithful
G       D               A
Who will all our sorrows share?
D                    G
Jesus knows our every weakness;
A                    D
Take it to the Lord in prayer.

D                    G
Are we weak and heavy laden,
D                    A
Cumbered with a load of care?
D                         G
Precious Saviour still our refuge;
A                     D
Take it to the Lord in prayer.
A                             D
Do thy friends despise forsake thee?
G        D              A
Take it to the Lord in prayer!
D                               G
In His arms He·ll take and shield thee;
A                      D
Thou wilt find a solace there.

Rabu, 02 Januari 2013

Di Saat Seorang Nabi Menyerah


 1 Raja-raja 19:4
“…'cukuplah itu! Sekarang, ya Tuhan, ambilah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik daripada nenek moyangku’”

Bacalah kisah nabi Elia dengan lengkap dan jelas! Masalah apakah yang kita temukan pada nabi Elia? Nabi Elia menghadapi banyak cobaan dengan menjadi nabi Allah, satu-satunya nabi yang masih hidup di zaman penyembahan berhala Baal di masa pemerintahan raja Ahab dan istrinya yang kejam Izabel. Hidupnya selalu dalam bahaya, selalu diburu, dan Elia merasa kalah dengan banyaknya jumlah nabi-nabi Baal serta besarnya kekuatan raja Ahab, Elia juga hampir menyerah karena hati orang Israel yang masih keras dan menyembah pada Baal. Sampai di suatu titik, ia menyerah dan ingin agar Allah segera menjemputnya.
Dalam renungan ini, sebenarnya yang ingin aku tekankan adalah bagaimana Allah tidak meninggalkan orang yang dipilih dan dikasihiNya, mungkin pada saat itu Elia benar-benar kelelahan dan putus asa, ia melupakan janji Allah yang akan selalu menyertainya, ia juga melupakan bagaimana nasib orang-orang Israel yang tidak turut menyembah Baal, Elia lupa bahwa ia dulu pernah ditolong oleh seorang janda Sarfat yang menjadi semakin percaya pada Tuhan, apa yang terjadi apabila Elia menyerah saat itu?
Sifat menyerah memang ada di setiap orang, sifat itu selalu menyerang dan selalu berusaha muncul setiap orang pada saat orang tersebut sedang melakukan sesuatu, tak bisa dihindari! Sifat menyerah bukanlah keputusan! Menyerah adalah pilihan, tetapi akankah kita memilihnya? Kita tidak akan bisa merasakan indahnya kemenangan apabila kita menyerah sekarang! Ingatlah bahwa Allah selalu menyertai kita!
Mungkin kita sering melihat banyak contoh dari orang-orang yang tampaknya tidak memiliki sifat menyerah, tetapi sebenarnya orang-orang tersebut sedang melawan dan menekan sifat menyerah yang ada dalam diri mereka, mereka tidak memilih untuk membiarkan sifat itu berkuasa atas mereka.
Israel pada saat itu benar-benar jatuh dan terpuruk dalam dosa penyembahan berhala Baal akibat perintah raja Ahab, semua tindakan dosa menjadi dibenarkan pada masa itu di bangsa Israel, tetapi apakah Allah melupakan umatNya? Tidak! Ia bahkan masih memberi dukungan kepada tujuh ribu orang yang tersisa(tidak turut menyembah Baal) Ia membuat agar ketujuh ribu orang tersebut tidak menyerah dalam menghadapi kehidupan, bayangkan tujuh ribu orang dalam satu Negara yang bisa-bisa berpenduduk satu juta jiwa! Mereka juga mengalami tekanan sama seperti yang dialami Elia, bahkan nabi-nabi yang masih ada pun turut diburu dan dibantai di depan mata umat pilihan Allah!

Alasan mengapa kita tidak boleh menyerah
Roma 11:2
“Allah tidak menolak umat-Nya yang dipilih-Nya…”

Sekalipun kita gagal bahkan jatuh terpuruk di dalam dosa, Allah tidak akan meninggalkan kita! Ia mengasihi semua manusia sekalipun manusia tersebut bahkan membenciNya, maka untuk apa kita menyia-nyiakan kasih Allah yang luar biasa? Sekali menjadi umat pilihanNya, maka Ia tidak akan menolak kita, Allah selalu mengingat kita.
Dalam hal Elia yang menjadi putus asa dan mengadukan Israel pada Allah, apa kata Allah? Allah mengingat tujuh ribu umatNya yang masih bertahan tidak menyembah pada Baal, Allah menguatkan kembali iman dan kepercayaan Elia, apa yang dilakukan Allah saat itu juga akan dilakukan Allah pada kita saat kita jatuh.
Dan dalam hal sisa umat pilihan Allah yang berjumlah tujuh ribu orang tersebut, Allah membuat mereka menjadi semakin kuat dan memberikan mereka pertolongan melalui nabi Elia.


Be Strong an Believe!

Kalender Masehi


Setelah merayakan tahun baru, tahukah kamu apakah sesungguhnya arti dari perayaan tahun baru Masehi dan asal-usulnya?
Tahun baru Masehi, dinamakan demikian di Indonesia, karena memang ada sangkut pautnya dengan kelahiran Tuhan Yesus Kristus yang disebut juga Isa Al-Masih, kalender ini awalnya bernama kalender Julius dan berpatokan pada kelahiran Yesus Kristus, maka di Inggris pun masa-masa sebelum masehi dinamakan BC yaitu Before Christ, dan dikenal sebagai masa kegelapan karena Tuhan Yesus(terang) belum lahir dan tahun baru Masehi juga diperingati sebagai “Kelahiran Tuhan Kita”
Meskipun kalender ini dianggap kurang sesuai, tetapi sampai sekarang kebanyakan orang lebih memilih jenis kalender ini dibandingkan kalender Gregorius yang merupakan penyempurnaan kalender Julius, nah kalender Masehi menghitung satu tahun ada 365 hari dan 6 jam, padahal satu tahun ada 365 hari, 5 jam, 48 menit dan 46 detik, berarti tiap satu millennium, Kalender Julius meleset 7-8 hari.

lebih lengkapnya dapat dilihat di sini

Semua Orang Dipanggil, Sedikit yang Dipilih


Ayat : Lukas 17:19; Matius 22:14
Lukas 17:19
“Lalu Ia berkata kepada orang itu: ‘Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau’”

Melalui ayat ini kuharap kita semua bisa disadarkan akan kehebatan dan kasih sayang Tuhan yang begitu luar biasa! Dan bagaimana kita melewatkannya begitu saja
Kalau kita membaca keseluruhan kisah dari ayat ke 11 sampai ke ayat 19, mungkin kita telah sering mendengar tentang kotbah ini, bagaimana kesembilan orang yang pergi meninggalkan keselamatan mereka begitu saja, Tuhan Yesus memang sudah menyembuhkan penyakit kusta kesepuluh orang yang awalnya menderita kusta tersebut, tetapi hanya satu yang diselamatkan! Antara disembuhkan dan diselamatkan jelas-jelas berbeda!
Kesepuluh orang kusta itu adalah orang-orang yang dipanggil Tuhan untuk diselamatkan, tetapi satu orang yang kembali dan mengucapkan terimakasih itu adalah orang yang dipilih untuk diselamatkan.
Saudara-saudari yang terkasih, kita adalah orang-orang yang percaya, maka kita disebut sebagai orang-orang yang terpilih, lalu siapakah yang dipanggil? Sesungguhnya Tuhan memanggil semua orang! Semua manusia telah Ia panggil untuk kembali dan menyembah serta percaya pada Tuhan Yesus, satu-satunya Juruselamat yang hidup! Semua orang tanpa terkecuali, tidak membedakan apakah orang tersebut sangat berdosa, atau tidak, apakah orang tersebut kaya atau miskin, semua menerima panggilan yang sama, semua manusia adalah orang-orang yang dipanggil Allah! Tetapi yang menjadi orang-orang yang dipilih Allah untuk diselamatkan tidak semua orang.

Matius 22:14
“Sebab banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih”

Dalam ayat ini juga ditekankan bahwa tidak semua orang yang dipanggil Allah adalah orang-orang yang dipilihNya, kisah di Matius dari ayat 1-14 memang berbeda dengan Lukas ayat 11-19, tetapi penekanan dalam  hal ini bisa dikatakan ada yang sama, yaitu mengenai siapa yang diselamatkan Allah

Bagaimana agar kita diselamatkan?
Pertanyaan inilah yang menjadi pertanyaan besar yang jawabannya berbeda tiap orang, jika kita hanya percaya bahwa Tuhan itu ada dan Tuhan itu Mahakuasa, maka kita tidak termasuk dalam orang-orang yang dipilih, melainkan kita diselamatkan karena Tuhan mengirimkan Roh Kudus untuk menggerakkan hati kita dan membangkitkan iman percaya kita, nah dengan iman tersebutlah kita diselamatkan!
Agar Roh Kudus datang, maka kita perlu berdoa sungguh-sungguh pada Tuhan dan didoakan, Tuhan mengasihi setiap manusia! Ingat, setiap manusia! Maka Ia sudah mengirimkan banyak rasul-rasul, nabi dan pendeta untuk kita, asalkan kita mau, maka Ia akan mengirimkan pula Roh Kudus ke dalam hati kita.

Pelihara imanmu!
Iman itu harus selalu kita jaga dan kembangkan, sebab apabila imanmu mati, maka kita bukan termasuk orang-orang yang dipilih! Menjaga iman dapat dilakukan dengan rajin berdoa dan semakin mendekat kepada Tuhan Yesus.


God always love you!