Rabu, 02 Januari 2013

Di Saat Seorang Nabi Menyerah


 1 Raja-raja 19:4
“…'cukuplah itu! Sekarang, ya Tuhan, ambilah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik daripada nenek moyangku’”

Bacalah kisah nabi Elia dengan lengkap dan jelas! Masalah apakah yang kita temukan pada nabi Elia? Nabi Elia menghadapi banyak cobaan dengan menjadi nabi Allah, satu-satunya nabi yang masih hidup di zaman penyembahan berhala Baal di masa pemerintahan raja Ahab dan istrinya yang kejam Izabel. Hidupnya selalu dalam bahaya, selalu diburu, dan Elia merasa kalah dengan banyaknya jumlah nabi-nabi Baal serta besarnya kekuatan raja Ahab, Elia juga hampir menyerah karena hati orang Israel yang masih keras dan menyembah pada Baal. Sampai di suatu titik, ia menyerah dan ingin agar Allah segera menjemputnya.
Dalam renungan ini, sebenarnya yang ingin aku tekankan adalah bagaimana Allah tidak meninggalkan orang yang dipilih dan dikasihiNya, mungkin pada saat itu Elia benar-benar kelelahan dan putus asa, ia melupakan janji Allah yang akan selalu menyertainya, ia juga melupakan bagaimana nasib orang-orang Israel yang tidak turut menyembah Baal, Elia lupa bahwa ia dulu pernah ditolong oleh seorang janda Sarfat yang menjadi semakin percaya pada Tuhan, apa yang terjadi apabila Elia menyerah saat itu?
Sifat menyerah memang ada di setiap orang, sifat itu selalu menyerang dan selalu berusaha muncul setiap orang pada saat orang tersebut sedang melakukan sesuatu, tak bisa dihindari! Sifat menyerah bukanlah keputusan! Menyerah adalah pilihan, tetapi akankah kita memilihnya? Kita tidak akan bisa merasakan indahnya kemenangan apabila kita menyerah sekarang! Ingatlah bahwa Allah selalu menyertai kita!
Mungkin kita sering melihat banyak contoh dari orang-orang yang tampaknya tidak memiliki sifat menyerah, tetapi sebenarnya orang-orang tersebut sedang melawan dan menekan sifat menyerah yang ada dalam diri mereka, mereka tidak memilih untuk membiarkan sifat itu berkuasa atas mereka.
Israel pada saat itu benar-benar jatuh dan terpuruk dalam dosa penyembahan berhala Baal akibat perintah raja Ahab, semua tindakan dosa menjadi dibenarkan pada masa itu di bangsa Israel, tetapi apakah Allah melupakan umatNya? Tidak! Ia bahkan masih memberi dukungan kepada tujuh ribu orang yang tersisa(tidak turut menyembah Baal) Ia membuat agar ketujuh ribu orang tersebut tidak menyerah dalam menghadapi kehidupan, bayangkan tujuh ribu orang dalam satu Negara yang bisa-bisa berpenduduk satu juta jiwa! Mereka juga mengalami tekanan sama seperti yang dialami Elia, bahkan nabi-nabi yang masih ada pun turut diburu dan dibantai di depan mata umat pilihan Allah!

Alasan mengapa kita tidak boleh menyerah
Roma 11:2
“Allah tidak menolak umat-Nya yang dipilih-Nya…”

Sekalipun kita gagal bahkan jatuh terpuruk di dalam dosa, Allah tidak akan meninggalkan kita! Ia mengasihi semua manusia sekalipun manusia tersebut bahkan membenciNya, maka untuk apa kita menyia-nyiakan kasih Allah yang luar biasa? Sekali menjadi umat pilihanNya, maka Ia tidak akan menolak kita, Allah selalu mengingat kita.
Dalam hal Elia yang menjadi putus asa dan mengadukan Israel pada Allah, apa kata Allah? Allah mengingat tujuh ribu umatNya yang masih bertahan tidak menyembah pada Baal, Allah menguatkan kembali iman dan kepercayaan Elia, apa yang dilakukan Allah saat itu juga akan dilakukan Allah pada kita saat kita jatuh.
Dan dalam hal sisa umat pilihan Allah yang berjumlah tujuh ribu orang tersebut, Allah membuat mereka menjadi semakin kuat dan memberikan mereka pertolongan melalui nabi Elia.


Be Strong an Believe!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar