Rabu, 31 Juli 2013

Kerajaan Asyur/Assiria, kerajaan besar yang tinggi hati

Asal Mula Kerajaan Asyur
Asyur merupakan suatu kerajaan besar yang berpusat di hulu sungai Tigris. Kerajaan Asyur juga dikenal dengan sebutan kerajaan Asiria, kerajaan ini beribukota di Niniwe dengan jenis pemerintahan monarki (jenis pemerintahan yang dipimpin oleh seorang raja seumur hidup dan merupakan jenis pemerintahan tertua di dunia)
Menurut beberapa tradisi teologis Kristen-Yahudi, kota Ashur (juga dieja Assur atau Assur) didirikan oleh Ashur anak Sem, yang didewakan oleh generasi kemudian sebagai pelindung kota dewa.

Bahasa
Bahasa yang digunakan oleh kerajaan Asyur adalah : bahasa Aram, Sumerian, Akkadia, Elam dan Hurria, setelah tahun 721 (jatuhnya kerajaan Israel Utara ke tangan Asyur) mulailah masuk bahasa dari bangsa Israel.
Selama milenium ke-3 SM, simbiosis budaya yang sangat intim antara Sumeria dikembangkan dan Semitic Akkadian di seluruh Mesopotamia, yang termasuk bilingualisme luas, Akkadia secara bertahap menggantikan Sumeria sebagai bahasa lisan dari Mesopotamia di suatu tempat setelah pergantian ke-3 dan ke-2 SM milenium.

Sejarah Asyur
Pada masa Asiria Tua (abad ke-20 hingga ke-15 SM), Asyur menguasai sebagian besar Mesopotamia Hulu dan sebagian dari Asia Kecil. Pada periode Asiria Pertengahan (abad ke-15 hingga ke-10 SM), pengaruhnya memudar dan digapai kembali melalui berbagai penaklukan. Asiria pada zaman besi awal (911 – 612 SM) meluas lebih jauh, dan dibawah kepemimpinan Ashurbanipal (668 – 627 SM) selama beberapa dekade menguasai seluruh wilayah Bulan Sabit Subur (kawasan berbentuk bulan sabit yang mengandung tanah basah dan subur di antara tanah gersang atau semigersang di Asia Barat, dan di lembah sungai Nil serta delta sungai Nil di Afrika Timur Laut) hingga akhirnya kalah dengan perluasan kekuasaan Neo-Babilonia dan Media.
Di bawah pemerintahan raja Adad Nirari II (912-890 SM), Asyur bangkit sebagai kekuatan baru di dunia Timur Dekat Kuno. Raja berikutnya, Asshur-nasir-pal II, (883-850) berhasil memperluas wilayah Asyur ke arah Barat hingga ke pantai timur Laut Tengah. Di tempat inilah, posisi Asyur menjadi sangat strategis dan menjadi ancaman serius bagi negara-negara yang ada di Palestina dan sekitarnya.
Setelah kejatuhan Asyur (antara 612 SM dan 605 SM), Asyur tetap provinsi dan entitas geo-politik di bawah kerajaan Babilonia, Median, Achaemenid, Seleukus, Parthia, Romawi dan kekaisaran Sassanid sampai invasi Islam Arab dan penaklukan Mesopotamia pada pertengahan abad ke-7, ketika itu akhirnya kerajaan Asyur dibubarkan, setelah itu sisa-sisa orang Asyur (sekarang Kristen) secara bertahap menjadi minoritas di tanah air mereka.

Asyur dalam Alkitab
Di dalam Alkitab perjanjian lama, sering ditulis nama kerajaan Asyur sekitar 143 kali, dan beberapa ayat yang menulis tentang Asyur adalah:
  • Kejadian 10:6-11
    Ham mendirikan kerajaan Asyur, kota Niniwe (ibukota Asyur), Rehobot-Ir, Kalah
  • 2 Raja-raja 15 :9
    Peringatan penindasan dari Pantai Orang Kitim pada Asyur
  • Yesaya 10 : 1-27a
    Tentang celaka yang akan menimpa Asyur
  • Yesaya 14 : 24-27
    Ucapan Ilahi terhadap Asyur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar