Minggu, 23 Desember 2012

Persembahan Natal yg Baik

Saat datang ke hadapan Tuhan Yesus di Bethlehem, orang-orang Majus dari Timur tidak datang dengan tangan hampa, mari melihat persembahan orang Majus ini dari sisi yang akan saya jelaskan:
1.Emas
Saya umpamakan emas adalah hati yang murni, anggaplah orang-orang Majus tersebut adalah saudara-saudari sekalian, apakah yang akan anda bawa ke hadapan Tuhan? Yang terbaik bukan? Orang-orang Majus tahu benar bahwa itu adalah Mesias, Juruselamat yang mereka nanti-nantikan, maka orang-orang Majus tersebut membawa persembahan yang sangat berharga pada masa itu, yaitu emas.
Sama seperti orang-orang Majus, sebagai anak-anak kesayangan Tuhan, tidakkah anda juga ingin memberikan hati anda sebagai persembahan di hadapan Tuhan? Sebab bagi Tuhan, tidak ada yang lebih berharga dibandingkan keselamatan jiwa anda, maka mulailah memberikan seluruh hati anda semurni mungkin bagi Tuhan

2.Kemenyan 
Kemenyan merupakan bau wewangian yang harum pada zaman itu, yang terbaik dan termewah dipersembahkan kepada Tuhan Yesus dari orang-orang Majus, coba lihatlah di Imamat 2:1b “…hendaklah persembahannya itu tepung yang terbaik dan ia harus menuangkan minyak serta membubuhkan kemenyan di atasnya” Kemenyan mari anggaplah sebagai penyembahan yang benar, sebab Tuhan sangat menyukai apabila anak-anakNya menyembahnya dengan benar, maksudnya adalah bersungguh-sungguh dalam menyembah Tuhan dan tidak memiliki pikiran lain apabila saudara-saudari datang sujud dihadapan Tuhan, sebab hal yang harus dipersembahkan anak-anak Tuhan setelah hati yang murni adalah ‘kemenyan’ lihat di Wahyu8:4 “Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah” Pada Perjanjian Lama, setiap korban sajian pada Tuhan haruslah diberi kemenyan, lihat di Imamat 2:5 “Haruslah kaububuh minyak dan kautaruh kemenyan ke atasnya; itulah korban sajian” maka dari ayat ini ada sebuah kesimpulan bahwa kemenyan merupakan hal yang sebenarnya dipersembahkan untuk Tuhan bukan untuk yang lain, persembahkanlah hati anda hanya kepada Tuhan.

3.Mur 
Dalam hal ini, setelah hati yang murni dan penyembahan yang benar, maka perlahan-lahan pasti terjadi kematian daging, yang dimaksud kematian daging adalah pada saat anak-anak Tuhan meninggalkan keinginan-keinginan daging yang merupakan dosa, sebab dari jiwa seseorang, tidak akan mungkin bisa 100% memancarkan kemuliaan Allah serta 100% memancarkan keburukan dosa, Tuhan tidak menerima dan tidak ingin jiwa anda sebagai anakNya terhilang akibat anda tidak meninggalkan keinginan daging.

 Tuhan memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar